Langsung ke konten utama

Puisi Patah Hati

Ketulusan Itu Kebodohan
Oleh. Sandri Rumanama
Untukmu Yang Berada Disamping

"Tak kusangka takdir ilahi yang ku anggap anugerah telah menghanyutkan dalam kehancuran tak tahan rasa ditinggal oleh sang pujangga dalam fatwanya kesetian namun pupus dalam kata Ketulusan  Itu Kebodohan".

"Ku kira kau tak berpaling apalagi mengkhianati, telah kutanam bibit percaya agar kau yakin untuk melangkah, tak disangkah semuanya rusak hanya karena anggapan benar Ketulusan itu Kebodohan".

"Perih rasanya pilu dalam daging yang mendidih, darah yang mengalir ibarat dipanaskan disamping sang matahari suara teriakan untuk tetap bertahan kau tutup kuping hingga aku merasa berada jauh dalam hening Tak Salah Ketulusan Itu Kebodohan".

"Lantera Asamara yang telah kau nyalakan kau padam sekejap tanpa alasan mhngkinkah hanya soal rupa ataukah harta semua sungguh di luar dugaan, Sudahlah Ketulusan Itu Kebodohan".

"Oh singsana hati yang kini gundah, kau sirami dengan air mata mentes, menitis membasahi pelipis kening hingga wajah ini semua tak meeubah keadaan, jujur saja Ketulusan Itu Kebodohan".

Komentar

  1. Merit Casino Login | Login.ccasino.com
    Log in and login with your Merit Casino login credentials. Login to the Merit Casino website. · Log in 바카라 to your Merit Casino account. 메리트 카지노 · 제왕카지노 Login.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sanjak Untuk Istri Ifan Seventeen

UNTUK DIA RINDU Oleh. Sandri Rumanama Ifan (Vokalis Seventeen) & Istrinya (Almarhum) Senja mulai nampak dengan harapan disana ada tujuan dalam angan kita berkemas gegas penuh semangat menghibur meraka diatas pentas saat sang matahari mulai redup dan di terangi cayaha lampu bagaikan lentera, d engan senyum dia menyapa. "Begitu syahdu malam itu sayup dalam syair begitu ucap pun kaku.  jiwa raga yang begitu lesu entah mengapa nyanyian pun terdengar layu, padahal semangat itu tanpa ragu,  disaat itu dia berada di sampingku." Dalam sekejap kelopak tampak tak jelas,  terhanyut hantamam sang gelombang tanpa angin, dimana aku terbawa oleh arus jauh dari angan, lantunan doa dalam sanubariku, jaga dia tuhan agar mendampingiku, walapun rindu terbesit dalam derasnya biskin naluri saat itu  aku bertanya kamu kemana hingga aku rindu . "Saat sadar kembali dalam fikiran mata yang terbuka atas kejadian penglihatan buram walapun ini di tengah keadaand, di ma

Presiden Lagi Apa ?

Ini Presiden Lagi Ngapain ?. Oleh. Sandri Rumanama Ambon di terkenak bencana, gempa tiada henti, pengungsi di suruh balik, nyawa mereka jadi taruhan negara mana nuraninya. ? Papua kini berdarah, banyak yang luka, Isak, tangis dan air mata, Wamena yang begitu membara, presiden cukuplah jangan bersandiwara. Kebakaran hutan dan asap menyelimuti sejumlah daerah, ini negara sedang bermasalah, sejumlah aksi mahasiswa bergejolak sini sana, kondisi sosial masyarakat yang mulai memanas, perang identitas dan unsur sara nyaris tak terhindari presiden kok sibuk siapin pelantikan. Ini negara serba salah, tahun ini gahun berdarah sejak mei lali ratusan nyawa hilang tanpa ada sebab, benca dan konflik datang silih berganti, entah siapa yang harus bertanbgungjawab, presiden lagi ngapain.?