Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

sanjak singkat. AKU TAK BISA DIAM KEPADA TUAN KECUALI TUHAN RIHANna

AKU TAK BISA DIAM KEPADA TUAN KECUALI TUHAN. By. Sandri Rumanama Sandri Rumanama (Penulis & Kritikus) aku bingung mengapa aku harus tertekan hingga hampir mengalami cedra otak atas kecelakaan sehari pas kejadian pembunuhan wsrtawan MU Tb, namun kuasa Allah insya Allah menyelamatkan kita semua. saudaraku sebangsa usiaku belum seberapa dengan bapak/ibu,  namun rasa memiliki terhadap bangsa ini  tak akan mengenal seberapa usiamu, sebab menyelamatkan bangsa ini adalah tugas kita bersama dan sebaik baiknya panggilan yang mulia bagi kita yang mengakui beriman kepada TUHAN. INGAT Beriman dulu baru berbangsa, beriman baru bernegara, ingat bertuhan dulu baru beriman ingat bertuhan duli baru bertuan. Tak penting anda siapa, tak penting siapa anda  yang terpenting adalah siap kah anda mencintai bangsa ini, mencintai perbedaan yang di bangsa, mencintai kepluralisme kita dalam berbangsa, mencintai sumpah yang sudah lama telah terikrar. Jangan percaya mereka yang mengaku paling p

Puisi Patah Hati

Andaikan Tangisan Dapat Mengembalikanmu oleh. Sandri Rumanama Sudut biru melalam dalam hati yang mulai rapuh saat raguku ku lepas dalam buah rindu kau berteduh dan ingin menempuh bersamaku lewati gelap dalam canda, suara hening membuat bahagia kini telah tiada andai bisa tangisan ku mengembalikan saat itu aku ingin menangis agar kau bahagia. "Nadi yang duhulu tak semerdu ini kini lumpuh dalam dentuman rasa yang telah kau hancurkan padahal saat itu candaku meledak agar kau memeluk ku  kini berubah menjadi pilu yang tak berarah hmmmmm misalnya tangis bisa berbuah kebahagian aku terus menangis biar ada keseruan." Sandri Rumanama begitulah kerasnya perasaan ahhhhh biarkanlah aku meredu dalam rendahnya hati yang kian mengeluh wahai tangis andai bisa kau hantarkanku ke sana  maka aku terus menangis agar dia menemui ku. Cara bagiku adalah doa   harapan untuk ku adalah jalan tujuan itu laksana syurga dalam kenyataan ku raih iming-iming agar 

Puisi Patah Hati

Ketulusan Itu Kebodohan Oleh. Sandri Rumanama Untukmu Yang Berada Disamping "Tak kusangka takdir ilahi yang ku anggap anugerah telah menghanyutkan dalam kehancuran tak tahan rasa ditinggal oleh sang pujangga dalam fatwanya kesetian namun pupus dalam kata Ketulusan  Itu Kebodohan". "Ku kira kau tak berpaling apalagi mengkhianati, telah kutanam bibit percaya agar kau yakin untuk melangkah, tak disangkah semuanya rusak hanya karena anggapan benar Ketulusan itu Kebodohan". "Perih rasanya pilu dalam daging yang mendidih, darah yang mengalir ibarat dipanaskan disamping sang matahari suara teriakan untuk tetap bertahan kau tutup kuping hingga aku merasa berada jauh dalam hening Tak Salah Ketulusan Itu Kebodohan". "Lantera Asamara yang telah kau nyalakan kau padam sekejap tanpa alasan mhngkinkah hanya soal rupa ataukah harta semua sungguh di luar dugaan, Sudahlah Ketulusan Itu Kebodohan". "Oh singsana hati yang kini gundah, kau sirami

Puisi. Aku Sadar Untukmu

Aku Sadar Untukmu oleh. Sandri Rumanama Wanita Impianku (Ini Kutilskan Dalam Nerasi Hatiku) "Aku tak sempat menyangka dalam rasa yang tiada lagi sisa tercurah untukmu dalam sekajab secapat ucap petir dalam sabda hujannya". "Aku sadar prasangkapun hilang semua digugurkan rindu dalam degupan, cintaku yang hidup begitu lekas terucap tanpa menunggu menteri terbit kaupun menangis entah pilu atau ragu aku pun hanya bisa terbisu. seperti bintang yang jatuh ditahan bulan dalam firmannya malam". "Disaat aku yang mulai rapuh dari amanah, nalar yang mati dari sadar, kau membawaku hilang dalam denyutan asmara yang tiada bergelora dalam degupan, hanya sempat keluar suara dengan sepata kata maukah kau hidup bersamaku. Semua terucap tanpa didasari semua telah ku sadari, s eakan alampun Ikut berkata semacam Ikrarnya angin pada deduan yang takpernah saling mengkhinati ". "Rasa aku tak percaya, ingin ku keraskan suara di tengah kelamnya suasana, semua itu